masukkan script iklan disini
Anambas, antena.id - Kepulauan Anambas, daerah yang berada di Provinsi Kepulauan Riau ini dikenal dengan kain tenun Batik Cual, yaitu warisan budaya kain tenun tradisional.
Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Dewi Nolly, mengatakan, pelestarian budaya bagian dari upaya untuk mempertahankan nilai - nilai seni.
Dewi Nolly, menyebut kecintaanya terhadap seni dan budaya telah membawanya mengenal lebih dekat dengan seorang perempuan paruh baya yang pandai menenun kain.
Isye Kurnia Ningsih (72), yang biasa di panggil Mak Eteh, warga Desa Rintis, Kecamatan Siantan, masih aktif dan produktif menghasilkan karya olahan kain tenun Batik Cual Anambas dan satu-satunya seorang perempuan yang pandai menenun kain di daerah ini.
Menurutnya, Batik Cual Anambas telah menjadi salah satu bentuk nilai seni tenun tradisional yang memiliki sejarah dan kekayaan budaya mendalam di Kepulauan Anambas dan menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat.
Kata Nolly, kain tenun Batik Cual Anambas, Mak Eteh mempunyai keunikan motif batik yang tidak ditemukan dipengrajin lainnya. Sebagai sarana edukasi dan rekreasi juga salah satu bentuk inovasi yang menarik yang mendukung lahirnya generasi muda sadar budaya di masa depan.
Kain tenun Batik Cual Anambas perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah dan juga pemuda melenial. Selain itu juga dapat dijadikan pendapatan ekonomi masyarakat setempat dengan peningkatan usaha produktif atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Kata Nolly, baru-baru ini, usaha tenun milik Mak Eteh mendapatkan bantuan dari pihak Bank Indonesia berupa alat tenun, "Terdapat empat mesin tenun yang dibantu oleh Bank Indonesia," ucap, Dewi Nolly, kepada antena.id, di Tarempa, Jumat, 28 Desember 2024.
Sementara itu, dengan ketersediaan mesin tenun,
Mak Eteh memberikan kesempatan kepada pemuda melenial Anambas untuk berkreasi dan beredukasi di tempatnya. Terlebih, generasi muda harus cinta seni dan budaya.
Kata Nolly, bahan olahan dan proses pembuatan
kain tenun Batik Cual Anambas itu dibuat dengan benang-benang berkulitas terbaik dan membutuhkan ketelatenan serta keterampilan khusus.
"Benang-benang tenun kain Batik Cual yang dibuat Mak Eteh itu berkualitas terbaik, tentunya membutuhkan modal yang besar pula, harga bahan kain Batik Cual Anambas dibaderol seharga satu sampai dua juta rupiah," sebut, Nolly.
Nolly, berharap kain tenun Batik Cual asal Kepulauan Anambas ini dapat dikembangkan dan dikenal di dalam daerah dan luar daerah maupun mancanegara.
Dengan bentuk promosi, edukasi dan rekreasi dapat melahirkan generasi melenial yang kreatif. Terlebih, melestarikan budaya bagian bentuk kecintaan terhadap nilai budaya yang ada di Kepulauan Anambas.
(Fai)