masukkan script iklan disini
Proses pengeringan cumi-cumi di Desa Air Bini, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau. |
Anambas, antena.id - Kepulauan Anambas memiliki potensi perikanan yang dapat menyediakan penghidupan ekonomi bagi banyak keluarga dan masyarakat pesisir. Salah satunya produksi cumi-cumi kering asin.
Haironi, seorang nelayan di Desa Air Bini, mengatakan hasil tangkap cumi-cumi di Perairan Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau melimpah, tergantung pada musimnya.
Dalam satu bulan, kata dia, nelayan bisa menghasilkan puluhan ton cumi-cumi. Paling banyak pada bulan April dan Desember.
Bahkan, hasil tangkap nelayan Bagan di Perairan Anambas dalam sehari bisa mendapatkan satu ton cumi-cumi.
Namun, pada bulan Januari hingga Maret, hasil tangkap cumi-cumi paling banyak hanya 200 kilogram saja tergantung cuaca.
Selain itu, ia menyebut, selama satu bulan, nelayan bagan cumi-cumi berkerja selama dua puluh hari.
Haironi, mengutarakan untuk menghasilkan satu kilogram cumi-cumi kering asin itu biasanya dari tiga kilogram cumi-cumi basah.
Sejauh ini proses pengelolaan cumi-cumi kering asin di Kepulauan Anambas masih dilakukan secara tradisional.
"Cumi-cumi asin kering ini nantinya kita kirim ke Jakarta, Batam, Tanjungpinang melalui kapal kargo," ucap, Haironi, di Tarempa, Kamis, 14 Nopember 2024.
Cumi-cumi kering asin banyak diminati oleh pembeli baik di dalam maupun luar kota. Olahan cumi-cumi kering asin asli Anambas dibadrol per kilogramnya Rp 94 ribu.
(Fai)