masukkan script iklan disini
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Kepulauan Anambas, Usman. ( foto : antena.id) |
Anambas, antena.id - Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Kabupaten Kepulauan Anambas, Usman, menyebut, pihaknya bakal berupaya memberikan bantuan sosial kepada anak penyandang disabilitas di daerah ini melalui Kementerian Sosial.
Usman, mengakui, anggaran dalam program bantuan sosial penyandang disabiltas di Kepulauan Anambas sejauh ini memang tidak tersedia oleh pemerintah daerah, namun terkait hal itu tentunya pihaknya berupaya melakukan koordinasi ke pihak Kementerian Sosial.
Lanjut ia mengatakan, seperti pengalaman yang lalu, seorang anak penyandang disabiltas di Anambas mendapatkan bantuan sosial dalam perawatan di Jakarta, semua biaya ditanggung oleh Kementerian Sosial.
Kendati demikian, Ratih Marrisa Putri, berusia 6 tahun, warga Desa Tarempa Barat, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, mengidap hidrosefalus sejak lahir, kata Usman, akan dilakukan hal yang sama dalam bantuan sosial tersebut.
"Kami baru tau, tentang Ratih (6) penderita hidrosefalus, saat ini kami sedang berkoordinasi ke Kementerian Sosial, dalam penanganan Ratih, semoga terealisasi secepatnya," sebut, Kepala Dinsos PPPA) Kabupaten Kepulauan Anambas, Usman, saat di konfirmasi, antena.id, di Tarempa, Rabu, 21 Agustus 2024.
Diketahui sebelumnya, Ratih Marrisa Putri, berusia 6 tahun, warga Desa Tarempa Barat, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, mengidap hidrosefalus sejak lahir.
Artia Nuryasah, ibu Ratih, dengan penuh haru menceritakan perkembangan Ratih, " Saat ini Ratih sedang menjalani pelayanan medis lanjutan di Batam, besok kami ke Rumah Sakit Awal Bros, Batam, rencananya akan dilakukan tindakan medis operasi kedua, kondisi Ratih Alhamdulillah sehat," ucapnya, saat dikonfirmasi, antena.id, Rabu, 21 Agustus 2024.
Lanjut, Artia, mengatakan, meski operasi pertama telah berhasil, Ratih masih membutuhkan pelayanan medis lanjutan. Saat ini Ratih diberi asupan makan dan minum lewat selang, atau pemberian makan melalui selang nasogastrik (NGT).
Sementara itu, untuk kebutuhan pelayanan medis di rumah Sakit memang dibiayai oleh BPJS Kesehatan, namun ongkos transportasi dan akomodasi ditanggung sendiri.
"Kebutuhan sehari- hari Ratih memang biayanya cukup besar, Ratih sempat mengalami gizi buruk," terangnya.
Kini, Ratih, membutuhkan bantuan sosial, baik itu dari pemerintah maupun lapisan masyarakat
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memberikan perawatan terbaik untuk kesembuhan Ratih.
(Fai)