masukkan script iklan disini
Saat kegiatan pemeriksaan kesehatan di RSUD Tarempa, 24 Juni 2024 ( foto: antena.id) |
Anambas, antena.id- Jumlah penderita hipertensi di Kabupaten Kepulauan Anambas, capai 275 orang di tahun 2023. Penyakit ini dikategorikan sebagai penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kematian.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk, Kabupaten Kepulauan Anambas, Feri Oktavia, SKM, MPH, mengatakan, penyakit hipertensi sering disebut sebagai the silent killer karena tanpa menimbulkan gejala.
Penyakit ini muncul secara diam-diam dan mulai tampak jelas ketika sudah di stadium lanjut atau kondisinya semakin parah dan hanya bisa diketahui setelah pemeriksaan medis secara mendalam atau medical check up oleh seorang dokter.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Kabupaten Kepulauan Anambas, di tengah tahun 2024 jumlah penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi di daerah ini telah mencapai 110 orang.
" Tahun 2023 penderita hipertensi capai 275 orang dan pertengahan tahun 2024 tercatat 110 orang," ucap, Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk, Kabupaten Kepulauan Anambas, Feri Oktavia, SKM, MPH, di Tarempa, Jumat, 12 Juli 2024.
Penyakit berbahaya dan mematikan ini jika tidak ditangani dengan cepat dengan pengobatannya, maka dapat menimbulkan kerusakan organ permanen bahkan kematian.
Feri Oktavia, menyebut, upaya yang dilakukan oleh pihaknya sajauh ini hanya memberikan pemahaman edukasi, yaitu promotif dan preventif dalam pencegahannya, terkait hipertensi kepada masyarakat di Kabupaten Kepulauan Anambas.
Selain itu, kata dia, kesadaran masyarakat dalam pemeriksaan kesehatan khususnya pemeriksaan fisik, mulai dari cek hipertensi, gula darah, kolesterol, dan asam urat perlu ditingkatkan, sebab semua pemeriksaan kesehatan itu tanpa dipungut biaya ditanggung oleh pemerintah.
(Fai)