Lokmua, warga Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan, korban yang perahunya ditabrak kapal kargo. |
"Dia nengok mungkin aku tak ade lagi, (mereka) tak nampak aku, aku nengok kapal tu. Memang tekad nak bunuh, ade ke sudah melanggar langsung pergi,"
Anambas, antena.id -- Lokmua, warga Kelurahan Tarempa, Kecamatan Siantan yang berprofesi nelayan harus bernasib malang. Pasalnya, beberapa waktu lalu perahunya ditabrak sebuah kapal kargo.
Peristiwa yang menimpa pria berusia 67 tahun itu terjadi disekitaran perairan Pulau Luwe, Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA), Sabtu, dini hari, 18 Mei 2024 lalu.
Saat dijumpai antena.id dan beberapa media dikediamannya, Lokmua menceritakan kejadian yang menimpanya.
Dia bercerita, ketika peristiwa terjadi, dia sedang berbaring dan lampu perahu dalam kondisi menyala saat perahunya ditabrak dan langsung tenggelam beserta mesinnya.
"Memang tepat (kapal kargo) itu melanggar (perahu) pak, aku kan berlabuh, jangkar ade, lampu pun ade, setiap hari aku cas aki. Sudah aku tenggelam, dari luan ke belakang (kapal), sikit lagi aku kena kipas kapal." ucap Lokmua menceritakan dengan badan sedikit bergetar. Senin, 20 Mei 2024.
Sewaktu timbul, Lokmua melihat tutup fiber dan langsung menggapainya.
Lokmua mengapung kurang lebih satu jam dengan kondisi lemah sebelum mendapat pertolongan dari warga yang sedang memancing di sekitar lokasi kejadian.
Lanjut Lokmua, setelah perahunya tenggelam, dia melihat kapal kargo yang menabraknya menyalakan lampu sorot sebelum berlalu begitu saja.
"Dia nengok mungkin aku tak ade lagi, (mereka) tak nampak aku, aku nengok kapal tu. Memang tekad nak bunuh, ade ke sudah melanggar langsung pergi," kata Lokmua.
Lebih lanjut, Lokmua mengatakan dirinya sempat didatangi yang mengaku sebagai pemilik kapal KM. Jabal Nur.
"(Kami) ngobrol-ngobrol lah, janjikan 3 hari dia (pemilik kapal) mau datang. Ditunggu-tunggu tapi tidak datang lagi," ucap Lokmua.
Lokmua berharap, kapal kargo yang menabrak perahunya bisa bertanggungjawab dan melakukan kompensasi atau ganti rugi.
Lokmua mengatakan bahwa dirinya juga sudah mendapatkan informasi bahwa memang KM. Jabal Nur yang menabrak perahunya.
"Tak salah lagi, itulah aku tengok, kapal itulah (KM. Jabal Nur) punya haluan panjang," kata Lokmua.
Akibat kejadian itu, Lokmua mengalami luka-luka dibagian kepala, pinggang dan kaki.
Sementara itu, Pelaksana Harian (Plh) UPP Kelas II Tarempa, Darlis saat dikonfirmasi awak media mengatakan bahwa pihaknya masih belum bisa memastikan kapal kargo yang menabrak perahu nelayan.
"Menurut keterangan yang saya dapatkan dari nakhoda, apabila ada tabrakan (kapalnya) mereka akan berhenti, itu untuk keterangan sementara," kata Darlis.
Lanjut Darlis, pihaknya masih menunggu kapal tersebut balik ke Anambas, "nanti seandainya kapal (KM. Jabal Nur) sudah masuk kesini, itu baru kita yang cek dan sekarang kita akan minta bantu KSOP Kijang lah untuk mengecek," kata Darlis.
Saat ditanya apakah ada kemungkinan KM. Jabal Nur akan melakukan upaya menghilangkan barang bukti, Darlis mengatakan, "saya rasa kalau untuk perbaikan tidak mungkinlah, karena harus dok dulu kan," kata Darlis.
Darlis juga menambahkan, saat malam kejadian, hanya KM. Jabal Nur dan Pelangi 15 saja yang melaporkan keberangkatan dari pelabuhan Tarempa. (WRV)