masukkan script iklan disini
Ilustrasi keributan. (Sumber foto: Net) |
Anambas, antena.id -- Kepolisian Resor Kepulauan Anambas mengirim rilis resmi melalui pesan whatsapp yang diterima redaksi antena.id, Kamis, 1/6/2023. Rilis itu dibuat oleh Kasi Humas Polres Kepulauan Anambas, Iptu Raja Vindho. Isinya, hak jawab atau klarifikasi terhadap laporan jurnalistik yang bertajuk: Keributan di Tempat Hiburan Malam Melibatkan Dua Pejabat APH.
Laporan jurnalistik tersebut telah memenuhi kaidah cover both sides, salah satunya dengan berupaya mengonfirmasi ke pihak-pihak yang terkait. Sayangnya kami belum mendapat jawaban hingga laporan jurnalistik tersebut tayang.
Namun dengan niat baik, kami tetap menerima klarifikasi atau hak jawab yang dilayangkan Kepolisian Resor Kepulauan Anambas.
Adapun poin-poin klarifikasi atau hak jawab dan tanggapan dari kami sebagai berikut. Kami mencetak tebal bagian hak jawab dari Kepolisian Resor Kepulauan Anambas dan mencetak miring jawaban dari redaksi antena.id
Terjadi peristiwa pengeroyokan yang melibatkan oknum Lanal Tarempa dan beberapa warga sipil terhadap anak Wakapolres Anambas (AG) dan Wakapolres Anambas (RM) di sebuah tempat hiburan (karaoke) Batu Tambun di Tarempa (30/05/2003).
Awalnya sekira pukul 00.00 wib, Wakapolres (RM), Kacabjari Tarempa (JM), (HR), (WD), (JM) dan juga (AG) (anak Wakapolres) ingin menikmati hiburan Karaoke di sebuah Cafe untuk refreshing diri.
"Sekira pukul 01.00 wib ia melihat sdr (AG) (anak Wakapolres Anambas) duduk disekitaran cafe (di luar room) sambil bermain game di handponnya, tiba-tiba melihat ada sekelompok pemuda ingin berkelahi, namun (AG) ikut andil untuk melerai perkelahian tersebut, namun seorang pelaku (warga sipil) yang diketahui bernama ADITYA merasa tidak senang atas campur tangan (AG), lalu bersama lebih kurang 5-6 orang menghampiri (AG) dan memukulnya, merasa tidak terima dipukul selanjutnya korban (AG) bertanya kepada orang tersebut "ada apa ini???", tanpa menjawab ADITYA dan teman-temannya melakukan pemukulan dan pengeroyokan terhadap korban (AG), kejadian ini juga disaksikan langsung oleh salah satu pengurus café”
Karena tidak berimbang korban (AG) menjerit dan berlari menuju room ayahnya (wakapolres) (RM) yang sedang bernyanyi bersama Kacabjari Tarempa (JM) dan teman yang ada di room untuk meminta perlindungan, namun diikuti oleh ke 5-6 orang yang memukulinya, "ada apa ini, maaf ada kejadian apa mas, saya Wakapolres Anambas" tegas (RM) melerai keributan tersebut, namun tidak di gubris oleh beberapa orang tersebut, sembari juga mendapat penganiayaan bersama Kacabjari dan teman-temannya yang kemudian ditarik keluar room, untuk menyelamatkan diri akhirnya Wakapolres Anambas (RM), bersama rekanannya dapat melarikan diri meninggalkan lokasi tersebut.
Selanjutnya ditelusuri fakta di lapangan bahwa para pelaku yang berjumlah 6 orang tersebut adalah 3 oknum TNI AL (ARYA, JAROT, AAN SUHENDRA), sedangkan ke 3 orang lagi adalah warga sipil berinisial (ADITYA, FAHRI dan ATING), pada saat kejadian di TKP, yang melakukan pemukulan terhadap Wakapolres Anambas (RM), Kacabjari Terempa (JM) serta beberapa temannya yaitu Arya, Jarot, Aan Suhendra dan Aditya sedangkan Fahri dan Ating menyaksikan dan melakukan pembiaran terhadap pemukulan dan pengeroyokan tersebut.
Pada hari Rabu, tanggal 31 Mei 2023 sekira jam 18.40 wib telah dilakukan pertemuan dan koordinasi yang dihadiri oleh Kasubdit Paminal Polda Kepri (Akbp. Boney Wahyu Wicaksono S.I.K), Kapolres Kepulauan Anambas (Akbp. Apri Fajar Hermanto S.I.K) bersama dan Lanal Tarempa (Lerkol Laut (p) Ibni Jauhari, S.E) yang juga disertai oleh Kasat Intel, Kasipropam, di Mako Lanal Tarempa.
Kedua institusi tersebut sepakat untuk tidak memperbesar persoalan dan bagi yang telah melakukan kesalahan akan diproses hukum, "Selain akan memberikan arahan kepada anggota untuk selalu menjalin hubungan baik dengan sesama aparat negara saya juga akan memberikan himbauan kepada masyarakat terkait kamtibmas dan juga memberikan masukan kepada media untuk menahan diri tidak menaikkan berita yang dapat memicu konflik antar aparat negara", tegas Kapolres.
Kami selalu berangkat dari niat baik dalam melaksanakan tugas-tugas jurnalsitik sebagai pilar demokrasi yang berperan terhadap kontrol sosial. Kami selalu bersinergi bersama abdi negara. Kami berharap dengan peristiwa ini TNI-POLRI dapat menjadi lebih baik lagi.
"Masalah pemukulan wakapolres ini jangan diperbesar, saya berharap kepada Kapolres untuk tetap menjaga hubungan baik seperti sebelumnya, dengan dilakukannya koordinasi seperti ini dapat memecahkan permasalahan dengan cepat dan mudah-mudahan persoalan ini dapat diselesaikan secara baik, persoalan ini jadikan pembelajaran kedepan untuk tidak terulang kembali" kata Danlanal Tarempa.
"Kita sebagai pimpinan kedepannya harus lebih bijak lagi untuk mendidik anggota, jangan sampai ada anggota yang tidak melaksanakan perintah pimpinan", tutup Kasubdit Paminal Polda Kepri.
Kami sangat mendukung dan memberikan apresiasi jika kedua institusi tersebut sepakat untuk tidak memperbesar persoalan dan bagi yang telah melakukan kesalahan akan diproses hokum. Sebab, menurut kami ini menjadi sebuah pelajaran bagi setiap pihak untuk selalu menciptakan kedamaian.
Kami percaya, TNI-POLRI adalah abdi negara yang sama-sama bekerja untuk negara dalam mengayomi serta melindungi hak sipil bagi setiap warga negara. (WRV)