Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran, Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Anambas, Sofian Wijayanto. |
Anambas, antena.id - Sampah dosmetik atau rumah tangga masih menjadi masalah di Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA). Terlebih daerah ini belum memiliki tempat pembuangan sampah akhir (TPA).
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran, Dinas Perhubungan dan Lingkungan Hidup KKA, Sofian Wijayanto mengatakan, pemerintah daerah rencananya akan merealisasikan lahan TPA di Anambas di tahun 2023 ini.
"(Sekarang-red) sampah yang ada cuma diangkut dan dibawa ke depo sampah karena kita belum memiliki TPA. Namun, lahan (TPA) sudah disiapkan oleh pemda, hanya saja prosesnya kita serahkan kepada pihak terkait (Dinas PU), dan minimal lahan TPA dalam persyaratannya seluas 10 hektar. Rencana tahun ini terealisasi lahan TPA itu", jelasnya di Tarempa, Selasa (14/02/2023).
Menurut Sofian, lahan depo sampah sejauh ini masih dapat menampung sampah yang ada, "dalam kurun waktu dua tahun lagi depo sampah tersebut tentunya dapat melebihi kapasitas, sehingga proses penggalian dan penimbunan akan sulit untuk dilakukan", ucap dia.
Lanjut Sofian mengatakan, dalam sehari ada sebanyak puluhan ton sampah dosmetik di angkut menggunakan tossa yang beraktifitas setiap harinya, khususnya di wilayah Kecamatan Siantan.
"Ada penambahan tiga unit kendaraan tosa, satu unit kendaraan tossa akan dikirim ke Pulau Jemaja, dua unit lagi di Tarempa, total keseluruhan yang dimiliki Dishub-LH ada enam unit kendaraan tossa", terangnya.
Kondisi Depo Sampah atau Tempat Pembuangan Sampah Sementara yang berada di Kabupaten Kepulauan Anambas |
Pihaknya berharap kepada seluruh masyarakat agar bersama-sama untuk lebih peduli soal sampah dengan tidak membuang sampah ke laut. Hal ini bertujuan untuk menjaga kebersihan laut Anambas agar tetap bersih.
Sofian menjelaskan, tingginya sampah domestik yang dihasilkan setiap hari di Kecamatan Siantan ini tidak terlepas dari kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengolah sampah secara baik dan benar.
"Ini salah satu yang menjadi masalah kita bersama. Kedepannya, semoga kita mampu mengatasi persoalan persampahan, sehingga dalam pengelolaan sampah itu dapat menjadi nilai ekonomis", ucap Dia.
Di kesempatan yang sama, Sofian mengatakan akan melakukan edukasi dan sosialisasi persoalan sampah. Dia juga meminta perhatian seluruh kepala desa maupun para camat agar dapat berperan aktif mendukung kegiatan ini, terlebih memberikan pemahaman kepada masyarakat tetang persampahan. (Fai)