masukkan script iklan disini
Kepala Desa Batu Ampar, Iskandar, Kabupaten Kepulauan Anambas. |
Anambas, antena, id - Kepala Desa Batu Ampar, Iskandar turun kelapangan untuk meninjau wisata mangrove yang sebelumnya sempat sejumlah warga berkunjung di kantor desa setempat dan bahkan menemui nya di lapangan dalam bentuk koordinasi dan mempertanyakan tentang keadaan wisata mangrove itu.
"Dengan dasar setelah dibangun beberapa tahun lamanya dan mengucurkan anggaran begitu besar tapi belum dijadikan tempat wisata yang benar-benar bermanfaat untuk masyarakat, karena sampai saat ini belum dilakukan sebagai dasar pendapatan untuk desa ( Pades-desa)," Ujar Kades Batu Ampar, Iskandar, kepada antena,id saat ditemui, Rabu, 05 Januari 2022.
Lanjut ia mengatakan sementara para pengunjung masih leluasa untuk keluar masuk dan merasa masih belum merasakan kenyamanan. Apalagi belum tersedianya para penjual seperti UMKM disekitar lokasi itu.
Melalui diskusi singkat itu, Kepala Desa Batu Ampar segera melakukan kunker kelapangan walaupun ditengah-tengah kesibukan nya di awal tahun dengan berbagai macam persoalan APBDes desa tahun 2022.
Namun bagi Kepala Desa Batu Ampar ia mengatakan setiap saran dan harapan masyarakat yang masih bersifat membangun dan dipandang perlu, maka Kades Batu Ampar tetap menindak lanjuti harapan masyarakat ini.
Walaupun menurut iskandar beliau belum mengetaui semua status dan keadaan wisata mangrove saat ini. Apalagi kata Iskandar mengingat dirinya baru saja di lantik pada tanggal 20 Desember 2021 bulan lalu, tapi sebagai pelayan publik atau masyarakat ia mengaku tidak merasa ini menjadi beban besar bagi dirinya, karena menurut dia setiap aspirasi dan harapan masyarakat selagi bisa dikondisikan pasti akan tindak lanjuti harapan masyarakat selagi dalam hal itu bersifat kebaikan dan bermanfaat untuk orang banyak, katanya.
Guna meliat langsung keadaan " Wisata Mangrove" Kepala Desa Batu Ampar turun kelapangan. Ada beberapa poin penting yg dapat ia simpulkan tentang hal itu, salah satunya Kepala Desa Batu Ampar berharap untuk kedepanya perlu dilakukan terobosan-terobosan kecil lagi, supaya kelengkapan-kelengkapan sarana dan prasarana agar wisata itu dapat memenuhi harapan bagi masyarakat.
Masih kata dia, dalam hal ini misalnya dipandang perlu adanya tempat-tempat yang layak dan stragis untuk para pelaku-pelaku usaha kecil menengah ( UMKM ) bisa berjualan disekitaran wisata mangrove,
guna menjadikan para tamu dari desa lain dan tamu lainya bisa betah dan bisa melepaskan waktu libur mereka di saat sedang berkunjung, kata dia.
" Memang saat ini jangankan untuk menjadikan Pendapatan Asli Desa untuk membuat para pengunjung bisa betah dan nyaman pun belum bisa terpenuhi selagi tidak tersedia nya makan dan minum disekitaran wisata itu."ujarnya.
Maka untuk itu dirinya berharap dengan seiringnya waktu berjalan, perlu dijadikan perhatian khusus untuk masyarakat bersama dengan pemerintah desa jika ingin wisata manggrove menjadi tempat perhatian khusus bagi para pengunjung-pengunjung yang selalu hadir di wisata mangrove itu, sebutnya.
Masih kata dia, memang secara retorika nya wisata itu kini sudah luar biasa dan lumayan menarik tempatnya untuk bagi para pengunjung dari mana saja untuk pergi bersantai-santai bersama keluarga disamping dapat meliat keindahan pantai dan destinasi lainya.
Kemudian konsen selanjutnya kata dia, jika nanti setelah benar-benar layak dan pantas untuk dikunjungi maka akan diatur dengan baik jadwal dan hari nya untuk di buka guna meningkatlan pendapatan Asli Desa ( PADES) dan disamping itu dapat membuka ruang lapangan kerja bagi masyarakat Batu Ampar dalam rangka mengurangi jumlah pengangguran bagi masyarakat khususnya masyarakat Desa Batu Ampar pada umumnya.
Iskandar juga sempat menyampaikan langsung kepada stafnya untuk segera membuat atau pun menyusun proposal untuk masalah wisata itu dalam hal ini untuk mengajukan anggaran lansung kepada para pemerintah daerah ini ataupun pihak lainya jika nanti ketika Kades Batu Ampar melakukan korelasi bersama pihak- pihak terkait untuk dan agar dijadikan perhatian khusus mengenai Wisata Manggrove Desa Batu Ampar.
Masih kata dia, kepada beberapa stafnya dan beberapa masyarakat lainya, bahwa jangan sampai untuk mengembangkan dan meningkatkan dari beberapa kekurangan lainya di wisata mangrove itu kita hanya bertopang dan berpaku pada APBEDes saja,
karena tidak akan dapat terealisasi secepat mungkin karena batas kemampuan dari APBDes banyak yang sudah diamanatkan oleh aturan -aturan yang mengikat dan menjadi arahan baik pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah.
"Apalagi di tengah pandemi ini,salah satu nya pada anggaran desa yang bersumber dari Dana Desa ( DD ). mari kita bersama-sama fikirkan bagaimana agar kita bisa mendapatkan bantuan atau anggaran lainya," sebutnya. (Fy)