masukkan script iklan disini
"Ini di luar dugaan kemampuan manusia," ujar Ketua Kadin Kota Batam Jadi Rajagukguk, kepada Tempo, Rabu, 5 Februari 2020. "Informasi terakhir banyak impor dari Cina dan ekspor ke Cina akhirnya terhalang dan tertunda. Karena memang pengusaha khawatir."
Tidak hanya sektor industri, Jadi melanjutkan, pariwisata juga terpukul karena dampak mewabahnya Virus Corona tersebut. "Turis Cina penyumbang besar juga kunjungan wisatawan mancanegara ke Batam, bahkan dari total kunjungan wisman Cina 30 persen di Batam," ucapnya.
Lebih jauh Jadi mengatakan, kondisi ini tentu membuat pengusaha di Batam khawatir. Apalagi virus ini terus menyebar salah satunya di negara tetangga Singapura.
Kadin, menurut dia, hanya bisa menunggu wabah Virus Corona ini menghilang dengan sendirinya. "Kalau WHO sudah memutuskan clear and clean terkait virus ini, mungkin semua mulai membaik," kata dia.
Sampai saat ini, kata Jadi, belum terdapat pengusaha yang melaporkan memberhentikan impor atau ekspor barang dari Cina. Kondisi pengusaha di Batam sampai saat ini masih was-was.
Kepala Badan Pusat Statistik atau BPS Suharyanto sebelumnya memperkirakan penyebaran Virus Corona bakal memukul sektor pariwisata di Tanah Air. Terlebih karena pemerintah Cina sudah membatasi kunjungan warganya ke negara-negara lain dan sebaliknya.
"Kalau lihat ada larangan wisatawan untuk berkunjung, pasti ada dampak. Persentase turis asal Cina ke Indonesia rata-rata pada 2019, mencapai 12 persen," kata Suhariyanto dalam konferensi pers di kantor Badan Pusat Statistik (BPS), Jakarta, Senin, 3 Februari 2020.
BPS mencatat sepanjang tahun lalu, jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia mencapai 16,1 juta kunjungan. Realisasi tersebut naik 1,88 persen dibandingkan dengan kedatangan turis asing pada 2018, yang berjumlah 15,8 juta kunjungan.
Sementara jumlah turis Cina yang datang ke Indonesia mencapai 2,07 juta kunjungan pada tahun lalu. Artinya, jumlah itu turun 3,14 persen atau 670 ribu kunjungan.
Suhariyanto menjelaskan, selama ini persentase turis Cina sebesar 12 persen. "Kalau total kunjungan wisman 16 juta, ya kita berpotensi kehilangan 2 juta kunjungan. Cukup besar juga pengurangannya," ucapnya.
sumber: tempo